Minggu, 08 April 2012

resume bahasa Indonesia


Resume I
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanyaKomunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
Fungsi bahasa :
1.      Komunikasi
2.      Ekspresikan diri
3.      Berintegrasi dan beradaptasi social
4.      kontrol social

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.
Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi 5 :
Berdasar media Pengantarnya
*       Ragam lisan
*       Ragam tulis
Berdasarkan  situasi pemakaiannnya
*       Ragam formal
*       Ragam semiformal
*       Ragam nonformal
Pemakaian Ragam Nonformal & Formal
Ragam NonFormal Lisan
Ragam Formal Lisan
-       berbicara sehari-hari di rumah
-       bergunjing
-       bercerita
-       Mengobrol
-       Berceramah
-       Berpidato
-       Berdiskusi
-       presentasi

Ciri bahasa Indonesia yang ilmiah :
1.      Menggunakan ragam formal
2.      Menggunakan kalimat efektif
a.       Bentuk gramatikal singkat
b.      Menghindari bentuk berlebihan
3.      Menghindari ambigu
4.      Menghindari makna kias
5.      Menghindari penonjolan pesona untuk menjaga obyektifitas isi tulisan
6.      Ada keselarasan atau keruntutan antara proposisi dan antar alinea
Laras bahasa adalah keselarasan bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakai.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan kondisi.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia baku di dalam situasi formal.

Resume II
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah membangun bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
Mengeja adalah pelafalan sesuai dengan kaidah  yang ditentukan.
Ruang lengkap EYD :
1.      Pemakaian huruf
Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu
bahasa
·         Abjad
·          Vokal
·          Konsonan
·          Pemenggalan
·         Nama diri
1. Pemenggalan kata dasar
o  Jika di tengah kata ada dua huruf vokal berurutan
·       contoh: di-a, do-a, ta-at
o  Jika di tengah kata ada huruf konsonan
·       contoh: ta-bu, ka-wan, ca-tur
o  Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan berurutan
·       contoh: ap-ril, swas-ta, han-dal
o  Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan
·       contoh: ab-sor-bsi, kon-klu-si, in-struk-si
·       Pemenggalan imbuhan
§  awalan dan akhiran, yang ditulis serangkai dengan kata
§  dasarnya, dapat dipenggal
·       Pemenggalan kata gabungan
·       Pemenggalan khusus
3.      Penulisan huruf
o  Dipakai untuk huruf pertama awal kalimat
o  Dipakai untuk huruf pertama petikan langsung
o  Dipakai untuk huruf pertama ungkapan yang berhubungan
·       dengan Tuhan (Yang Mahakuasa, Quran, Weda, hamba-Mu,..)
·       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
·       keturunan, keagamaan yang diikuti nama (Raden …, Haji …,
·       Nabi…, dll.)
·       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
·       yang diikuti nama orang/pengganti nama orang/instansi/nama
·       tempat (Presiden Yudoyono, Menteri Pertanian, Gubernur Bali)
4.      Penulisan kata
·         Kata Dasar
·         Kata Turunan
·         Bentuk Ulang
·         Gabungan Kata
·         Kata Depan di, ke, dari
·         Kata Sambung si, sang
·         Singkatan dan akronim
·         Angka & Lambang Bilangan
5.      Penulisan unsur  serapan
a. Pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia
Misal:
haemoglobin menjadi hemoglobin
authentic menjadi autentik
colonel menjadi kolonel
central menjadi sentral
technique menjadi teknik
6.      Pemakaian tanda baca
·       Tanda titik (.)
·       Tanda koma (,)
·       Tanda titik koma (;)
·       Tanda titik dua (:)
·       Tanda hubung (-)
§  Tanda pisah (_) _panjangnya dua kali
§  tanda hubung
o   Tanda elipis (…)
Pilihan kata/ diksi adalah penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan makna dan logika juga kesesuaiannya.
Pilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa dan mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan.
Fungsi diksi:
·         Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
·          Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
·          komunikasi berjalan baik
·          Suasana tepat
·          Mencegah perbedaan tafsiran


resume 3

Kalimat
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek, predikat dan mempunyai intonasi dan bermakna. Unsur kalimat adalah S,P,O,K.
·         Subyek
Menunjukkan pelaku,benda
Berisi kata frase benda
Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa dan apa
Jika jawaban tidak logis maka tidak ada subyek.
Contoh : meja direktur besar
Contoh salah : Di sini melayani resep obat generik.
·         Predikat
Menyatakan keadaan yang dilakukan oleh subyek
Sifat, situasi, status, cirri subyek
Jumlah sesuatu yang dimiliki subyek
Bagian kalimat menghubungkan antara subyek dengan obyek dan keterangan
Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektiva
·         Obyek
Melengkapi predikat
Diisi nomina, frasa nominal /klausa
Letak obyek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif
Jika predikat diisi verba intransitive tidak membutuhkan obyek
Obyek bisa menjadi subyek bila dipasifkan.
·         Pelengkap
Tidak bisa dijadikan subyek bila dipasifkan
Bagian yang melengkapi predikat
Bisa diisi frasa adjektiva, frase preposisimae
·         keterangan
bagian yang menerangkan bagian kalimat lainnya
seperti sambil, dengan, seperti, bagaikan, karena, sebab, satu sama lain.


resume 4

Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar, jelas dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
Cirri-ciri :
1.      Kesepadanan
Keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
Kesatuan menunjuk dalam satu kalimat mempunyai satu ide pokok.
Ciri-ciri :
Mempunyai struktur jelas
Kejelasan subyek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan :di, dalam, bagi, untuk dan sebagainya yang ditempatkan di depan subyek.
Tidak terdapat subyek ganda
Predikat tidak didahului kata yang.
2.      Keparalelan
Terdapat unsure-unsur yang sama derajatnya, sama pada/susunan kata dan frasa yang dipakain di dalam kalimat.
3.      Ketegasan
Merupakan perlakuna khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna seluruh kalimat.
Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal
Kalimat
Contoh :
Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
_ Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
Contoh :
–Saya suka dia, saya suka kelembutannya, saya suka kecantikannya.
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
4.      Melakukan pengontrasan/pertentangan kata kunci
Contoh :
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan
5.      Menggunakan partikel Penegas
contoh :
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
6.      Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh :
– Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada korban tsunami di Jepang
7.      Kehematan kata
Menghindari satu kalimat yang tidak perlu
Dapat dilakukan dengan cara :
Menghilangkan pengulangan subyek
Menghindarkan pemakaian superordinal pada hiponimi kata
Menghindarkan kesinomiman dalam satu kalimat
Contoh :
        Para tamu telah hadir
        Tamu-tamu telah hadir.
        Ia mengambil semua jeruk yang masih ada di meja.
        Ia mengambil jeruk-jeruk yang masih ada di meja
8.      Kesatuan gagasan
Terdapat satu ide pokok dalam sebuah kalimat
9.      Kelogisan
Terdapat arti kalimat yang masuk akal dan penuliannya sesuai EYD

resume 5

KEVARIASIAN

u Variasi kalimat disebut juga Parafrasa.
Tujuannya adalah penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan. Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1.    Kalimat aktif menjadi  Kalimat pasif
2.    Stilistika
3.    Elips atau Pelesapan
4.    Penggabungan
5.    Permutasian
6.    Sinonim
7.    Ekuatif
8.    Meletakkan kata modal
9.    Menggunakan Frasa
u Kalimat aktif menjadi Kalimat pasif
Pengubahan dengan cara:
1.    Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
2.     Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)
3.    Contoh :
l  Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum
                                                S          P                 O                       Pel
l  Atasannya diambilkan air minum oleh sekretaris itu
                                                 S                   P                         O             Pel        
u Stilistika
Stilistika yaitu Predikat dan Obyek pada kalimat aktif menjadi Subyek pada kalimat pasif.
Contoh :
n  Rudi membahas hasil penelitian tersebut pada seminar itu
                           S      P                O                     K
n  Pembahasan hasil penelitian itu disajikan  Rudi pada seminar itu
                                         S                                   P                O                   K      
u Elips/Pelesapan
Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat
Contoh :
n  Kamu uruslah lahan itu dengan baik!
l  Uruslah lahan itu dengan baik
n  Pengamatan terhadap teroris dilakukan selama dua bulan
l  Kegiatan itu dilakukan selama dua bulan
n  Penggabungan
u Ide yang berkaitan erat dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
n  Penyeleksian data dilakukan pada bulan pertama.
n  Pengolahan data dilakukan pada bulan berikutnya.
n  Penyeleksian dan pengolahan data dilakukan berturut-turut pada bulan pertama dan berikutnya.
u Permutasian
Permutasian yaitu mengedepankan fungsi-fungsi sintaktis tertentu tanpa mengubah makna kalimat.
u Fungsi sintaktis adalah unsur-unsur dalam kalimat yang menempati fungsi SPOPelK
Contoh kalimat tunggal pasif dengan empat faktorial:
Penelitian tentang ikan dilaksanakan di daerah Pandeglang
                        S                                   P                  K1
          selama tiga bulan.
                        K2
Susunan dasar kalimat ini adalah SPK1K2
Permutasiannya SPK1K2 menjadi :
n  S P K2 K1
l  Penelitian tentang ikan dilaksanakan  selama tiga bulan di daerah Pandeglang
n  S K1 P K2
l  Penelitian tentang ikan di daerah Pandeglang dilaksanakan  selama tiga bulan
n  S  K1 K2  P
l  Penelitian tentang ikan di daerah Pandeglang selama tiga bulan dilaksanakan
n  S K2  P K1
l  Penelitian tentang ikan selama tiga bulan dilaksanakan di daerah Pandeglang
u Unsur Obyek tidak boleh dipisahkan dari unsur Predikat, sehingga P dan O dianggap satu faktorial.
Contoh:
n  Nelayan itu menjala ikan di sungai
                         S           P             O   K
n  Variasinya menjadi :
l  Nelayan itu di sungai menjala ikan.
l  Menjala ikan nelayan itu di sungai.
l  Menjala ikan di sungai nelayan itu.
l  Di sungai nelayan itu menjala ikan.
l  Di sungai menjala ikan nelayan itu. 
Semakin banyak unsur faktorial pada suatu kalimat (mis. dalam kalimat majemuk), makin banyak jumlah variasi kalimat
u Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama.
Contoh:
n  Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan faedahnya oleh masyarakat.
n  Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
u Ekuatif
Variasi Ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status Predikat dan Obyek menjadi Subyek dengan menambah kata adalah.
Contoh :
n  Kondisi perekonomian sekarang menyebabkan banyak karyawan yang di-PHK.
n  Penyebab banyaknya karyawan yang di-PHK adalah kondisi perekonomian sekarang
u Meletakkan kata modal
Kata modal untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, dst
Contoh:
n  Pernah ia mengatakan pada saya tentang hal itu.
n  Pasti Adi mau menolong Ibu tua itu.
n  Kata modal untuk menyatakan keragu-raguan: barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin, dst
Contoh:
n  Sebenarnya Adi bukan anak yang bodoh.
n  Tampaknya hujan akan segera turun.
u Menggunakan Frasa
Menurut para ahli bedah, sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut.
Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak diinginkan.




Baca Selengkapnyaresume bahasa Indonesia